🎮 Fitrah Seorang Wanita Muslimah
Islamadalah agama fitrah, dimana kemaslahatan umum seiring dengan fitrah manusia dan kebahagiaannya. Jadi, Islam menuntun wanita muslimah agar menjadi manusia yang mulia dengan perintah menutup auratnya melalui berhijab. Selain itu juga larangan untuk bersolek yang menyebabkan laki laki yang bukan suami dan bukan mahramnya tergoda.
CintaBukanlah Disalurkan Lewat Pacaran. Muhammad Abduh Tuasikal, MSc July 31, 2009. 2 144,914 8 minutes read. Cinta kepada lain jenis merupakan hal yang fitrah bagi manusia. Karena sebab cintalah, keberlangsungan hidup manusia bisa terjaga. Oleh sebab itu, Allah Ta'ala menjadikan wanita sebagai perhiasan dunia dan kenikmatan bagi penghuni surga.
Namun peran perempuan dalam berdakwah di masyarakat tidak seharusnya menjauhkan dirinya dari fitrah penciptaanya sebagai seorang perempuan yang memiliki tugas utama di rumah (keluarga). Banyak perempuan muslimah yang membutuhkan bimbingan dan pendidikan akan tugas dan fungsinya sebagai hamba Allah, sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
TinggalDi Rumah Adalah Fitrah Seorang Muslimah Di antara perintah Allah kepada wanita muslimah adalah perintah untuk tinggal dan menetap di rumah-rumah mereka. Sebuah perintah yang banyak mengandung hikmah dan maslahat. "Seorang wanita datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam kemudian berkata : "Wahai Rasulullah, laki
Zakatfitrah sendiri ialah zakat yang dikeluarkan bertepatan dengan momen bulan Ramadhan dan juga hari Raya Idul Fitri, yang diwajibkan kepada setiap orang Islam baik anak kecil atau dewasa, lelaki atau wanita, miskin atau kaya, merdeka atau hamba sahaya. Zakat ini sering juga dinamakan dengan zakat al-Abdan dan ar-Ru'us (zakat badan dan kepala).
Dalamkonteks ini, Islam membawa hukum yang berbeda-beda sesuai dengan tabiat fitrah perempuan dan laki-laki, dan sesuai dengan posisi masing-masing di dalam jamaah serta peran, fungsi, dan status di masyarakat. Baca juga: BPfA+25 dan Kesetaraan Gender: Sebuah "Injury Time". Ada sejumlah sifat yang hanya dimiliki oleh kaum laki-laki atau
Berdasarkanajaran Islam, kecantikan wanita harus disimpan hanya untuk suaminya. Maka itu, Islam mewajibkan wanita agar mengenakan jilbab atau hijab dan mengulurkannya menutupi dada. Seorang wanita yang berhijab dengan pakaian panjang pastinya akan terlihat lebih anggun dan cantik dibandingkan wanita berpakaian minim yang mengumbar auratnya.
Fitrahseorang wanita diantaranya mendapatkan haid, melahirkan dan mengalami masa nifas. Haid termasuk dalam hadats besar, dikala haid wanita tidak boleh shalat dan puasa. Setelah haid selesai
Darahtabiat berarti darah haidh merupakan fitrah wanita. Ini bukan darah fasad (rusak) yang keluar karena sakit, luka, atau semacamnya. Hanbook Pubertas Muslimah, hlm. 52. Adapun jika seorang wanita mengalami haidh dan bisa kembali lagi ke Makkah karena tempatnya dekat dan bisa ditemani mahramnya ketika sudah suci, maka ia boleh pergi
DariIbnu Abbas Radhiyallahu 'anhu, Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Tidak boleh seorang lelaki berdua dengan wanita kecuali bersama mahramnya, dan tidak boleh wanita bepergian kecuali dengan mahramnya.". Berkata seseorang, "Wahai Rasulullah sesungguhnya istri keluar untuk naik haji, dan saya diwajibkan mengikuti perang
Seorangwanita dikaruniakan fitrah yang secara tidak sadar merupakan sebuah keistimewaannya tersendiri, Sedikti dari karunia fitrah yang diberikan itu adalah kunci kebahagiaan dunia, jaminan surga, pemegang kunci surga, bebas memilih puasa atau tidak saat hamil dan menyusui, serta besar pahala saat merawat suami sakit.
REPUBLIKACO.ID, BLACKBURN -- Seorang wanita Muslim bernama Aisha berusia 72 tahun bersemangat mengikuti kursus bela diri di Blackburn, Inggris. Ia meninggalkan zona nyamannya dan memilih mengikuti pelatihan bela diri yang diselenggarakan oleh akademi pertahanan Z selama enam pekan. "Saya mengikuti kursus bela diri karena saya pikir lebih
R7Tpz. Alhamdulillah. Syekh Muhammad Al-Utsaimin rahimahullah berkata, “Siapa yang mengeluarkan untuk orang yang tidak diharuskan mengeluarkan zakat fitrah. Maka dia harus mendapatkan izinnya. Kalau sekiranya seseorang bernama Zaid mengeluarkan fitrah untuk Amr tanpa seizinnya, maka hal itu tidak sah. Karena Zaid tidak harus mengeluarkan fitrah untuk Amr. Maka harus ada niatan, baik dari orang yang wajib zakat atau orang yang mewakilinya. Hal ini terbangun atas kaidah tekenal dikalang para ulama’ fikih yang dinamakan Prilaku Tambahan Tasorruf Fudhuli’ maksudnya bahwa seseorang melakukan sesuatu untuk orang lain tanpa seizinnya. Apakah hal itu membatalkan prilaku ini secara umum atau tergantung izin dan kerelaan orang lain? Permasalah ini ada perbedaan diantara ahli ilmu. Yang kuat adalah sah kalau orang lainnya itu rela –Syekh menyebutkan hadits Abu Hurairah dengan syetan dalam menjaga zakat. Silahkan melihat teks jawaban soal no. 6092. Pengambilan dalilnya dari hadits itu adalah bahwa Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam memperbolehkan prilaku dari Abu Hurairah dan menjadikan hal itu sah padahal yang diambil itu adalah zakat dan Abu Hurairah sebagai wakil dalam menjaganya bukan wakil untuk yang lain. As-Syarkh Al-Mumti’, 6/165. Wallahua’lam.
Ilustrasi Wanita Itu Fitrah Bukan Fitnah. Foto adalah agama cinta dengan perdamaian, kerukunan dan keindahan. Walaupun dengan perbedaan berpendapat namun keadilan tetap menjadi prioritas utama. Semua ciptaan Allah SWT diciptakan berpasangan, mulai dari makhluk hingga permasalahan pasti ada solusinya. Laki-laki dipasangkan dengan perempuan, itu adalah sebuah karunia dari Allah wanita dalam islamBerbicara mengenai perempuan sungguh tak ada habisnya, perempuan pada zaman dahulu sangatlah dianggap jijik dan mereka seolah mendapat suatu aib yang sangat besar. Perempuan tak dianggap layaknya seorang manusia pada umumnya, namun lebih binatang yang menjijikkan. Diperlakukan sewenang-wenangnya layaknya baju setelah dipakai berkali-kali akan sobek dan kusam lalu setelah itu dibuang, diinjak-injak, hingga dibakar. Sungguh zaman dalam keadaan rusak, dan perempuan dianggap sebagai barang untuk menjual dan islam memijakkan kaki ke dunia dengan segala cahaya yang dimilikinya, membuat makhluk-makhluk Allah di darat maupun di laut takjub akan kedatangannya. Masa yang ditunggu-tunggu oleh seruluh alam semesta, dengan kelahiran Nabi besar yang akan menjadi suri tauladan bagi umatnya dan seluruh alam. Kedudukan perempuan kala itu melejit seperti roket, kedudukan perempuan menjadi tinggi, tak ada yang mengganggu kedudukan itu. Perempuan dalam islam sangatlah dimuliakan, seperti seorang itu pula muncul wanita-wanita islam yang menjadi tauladan bagi wanita-wanita lain, baik dari kalangan islam maupun non islam. seperti contohnya Khodijah binti Khuwailid ra, Aisyah binti Abu Bakar, Nusaibah binti Kaab, Rabia Al-Adawiyya dan masih banyak lagi. Allah SWT menciptakan wanita dengan seindah-indah ciptaan, keindahannya seperti mentari terbit dikala pagi menjadikan fajar dengan segala keindahan cahayanya. Wanita dalam islam seperti perhiasan dunia yang sangat mahal harganya, untuk itu hendaklah wanita itu menjaga dirinya dengan sebaik قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ ۗ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ ۗوَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا.“Laki-laki suami itu pelindung bagi perempuan istri, karena Allah telah melebihkan sebagian mereka laki-laki atas sebagian yang lain perempuan, dan karena mereka laki-laki telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh, adalah mereka yang taat kepada Allah dan menjaga diri ketika suaminya tidak ada, karena Allah telah menjaga mereka. Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur pisah ranjang, dan kalau perlu pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar.” An-Nisa [4] 34Ilustrasi Wanita Itu Fitrah Bukan Fitnah. Foto datangnya islam berbalik sudah kedudukan wanita di mata dunia, tak lagi dianggap rendah. Rasulullah sering mengingatkan dalam sabda-sabdanya bahwa laki-laki dan perempuan itu setara, yang membedakan hanyalah ketaqwaan. Diceritakan dari Abdullah bin Amru bahwasanya Rasulullah SAW bersabdaالدُّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِ الدُّنْيَا المَرْأَةُ الصَّالِحَةُ“Dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah.” HR. Muslim 1467hadis tersebut shahih menurut ijma’ ulama, lalu terdapat hadits lainnya. dari Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabdaخَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لِأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لِأَهْلِي“Orang yang paling baik diantara kalian adalah orang yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah orang yang paling baik terhadap istriku.” HR Ibnu Majah 1977 dalam maktabaru al ma’arif riyadh, dalam bab baik dalam bermuamalah, shahih menurut Muhammad Nashiruddin Al-AlbaniIslam memberikan pandangan yang luas bagi wanita, baik dalam karir maupun dalam memiliki hak. Hak di sini adalah yang membuat wanita dari tak memiliki harga diri hingga akhirnya islam datang dan ia mengimaninya, islam akan membuat wanita memulai hidup dalam lembaran baru. Yaitu seperti sebuah kain putih yang bersih, islam tidak membedakan entah wanita itu dulu memiliki cerita yang suram, rusak ataupun hina. Namun di mata islam semua manusia itu setara, hanya ketaqwaan yang membedakannya. Menjadi seorang muslimah tentulah bukanlah hal yang mudah, namun dengan keteguhan hati, memperbaiki diri setiap hari, berserah diri kepada illahi, dengan ikhtiar illahirabbi insya Allah akan mencapai keridhoan-Nya.
Oleh Suci Hardiana Idrus Pepatah mengatakan, bahwa wanita adalah tiang negara. Jika baik wanitanya maka akan baik pula negaranya, akan tetapi jika wanitanya buruk, maka buruk pula negaranya. Hal ini dikarenakan peranannya yang begitu penting. Dari rahimnya akan lahir generasi penerus, melalui tangannya akan terdidik generasi lurus, yang kelak akan menyebarkan kalimat-kalimat Allah di seluruh penjuru dunia. Oleh karena itulah, bagi islam, kedudukan wanita sangat mulia. Pada zaman sebelum datangnya Islam, keadaan wanita saat itu sangatlah memprihatinkan. Sebab wanita pada waktu itu dipandang hina, lemah, derajatnya selalu di bawah laki-laki dan dianggap sebagai masyarakat kelas kedua. Wanita tidak lebih daripada sekedar pemuas syahwat belaka yang sewaktu-waktu bisa didatangi dan sewaktu-waktu bisa ditinggalkan. Dan apabila terdengar kelahiran seorang anak wanita maka seketika wajah laki-laki atau suami mereka berubah menjadi merah padam, kemudian dikubur hidup-hidup. Pertanda bahwa wanita bukanlah apa-apa pada zamannya. Ketika Islam datang, segala bentuk penindasan dan ketidakadilan dihapuskan, meskipun banyak yang menentang Islam dan keberadaan Nabi Muhammad SAW pada waktu itu. Walhasil sebagian wanita banyak yang berbondong-bondong masuk Islam dan mempelajarinya hingga Allah memuliakan mereka. Di samping banyaknya laki-laki, sahabat Rasulullah, yang masuk Islam hingga mereka paham bagaimana cara memperlakukan seorang wanita saat mengenal Islam. Sebab memuliakan seorang wanita adalah bagian daripada ketaatan pada Allah. Baik wanita yang posisinya sebagai seorang anak, seorang ibu, juga seorang istri. Namun, bagaimana potret wanita pada saat ini? Wanita menjadi sasaran utama usaha penghancuran agama dan bangsa. Musuh-musuh Islam selalu mencari cara agar Umat Islam khususnya wanita berpaling dari agama mereka. Salah satunya adalah gencarnya isu feminisme, yakni ide yang menuntut kesetaraan hak antara laki-laki dan wanita. Secara ide, isu feminisme telah berhasil menjajah benak kaum wanita. Bahkan anak-anak, remaja dan mahasiswi adalah sasaran empuk penanaman nilai-nilai kesamaan gender ini. Mereka akan sangat bangga ketika mampu menempati profesi karir dunia. Sementara akan merasa sebagai wanita tak berguna jika ia tidak bekerja, ibu rumah tangga adalah profesi tidak berharga. Namun, di sisi lain, kondisi ini membawa dampak yang cukup serius dalam kehidupan dan kesejahteraan wanita. Para wanita berebut peran di luar. Benar, banyak wanita mandiri secara ekonomi, namun ada harga mahal yang harus mereka tukar. Pelecehan seksual di tempat kerja, buruknya sistem kerja dan pengupahan, seperti jam kerja yang panjang hingga mengabaikan tugas utama wanita, upah yang tak layak dan jenis pekerjaan yang menyalahi kodrat, menjauhkan buruh wanita dari kesejahteraan. Belum lagi dampak ikutan seperti hilangnya mekanisme nafkah, karena lapangan pekerjaan yang ada, diperebutkan antara lelaki dan wanita. Kondisi ini adalah nyata. Sebagaimana yang dirilis pada 6 maret 2018, Riset pada 2017 yang dilakukan Wanita Mahardhika dan FBLP di Kawasan Berikat Nusantara KBN Cakung, Jakarta Utara, menunjukkan dari 773 buruh, terdapat 56,5 persen yang pernah mengalami pelecehan seksual. Hal memprihatinkan mengenai nasib buruh, juga disampaikan presiden KSPI Said Iqbal dalam kritikan kinerja pemerintah selama 2017, catatan pertama adalah turunnya daya beli buruh di tahun 2017. Said menilai, hal itu imbas kebijakan upah melalui PP 78 Tahun 2015. Catatan kedua adalah maraknya pemutusan hubungan kerja PHK. Menurut data KSPI, sejak tahun 2015 hingga pertengahan 2017 sudah lebih dari 50 ribu orang pekerja di-PHK. Catatan ketiga ialah merebaknya tenaga kerja asing TKA unskill yang berakibat para pekerja Indonesia seperti tersisihkan. Lapangan pekerjaan yang semestinya bisa menyerap tenaga kerja, tidak terjadi. Liputan 1/1/2018. Selain itu, merambahnya wanita di berbagai sektor, akhirnya mengabaikan tugas utamanya di rumah. Fungsi ibu dalam keluarga beralih ke tangan pihak yang tidak atau kurang kompeten. Seperti pembantu, baby sitter, atau alat elektronik televisi, internet, game, atau bahkan nenek yang faktanya sudah tidak sekuat waktu muda. Ini harus dibayar mahal dengan munculnya fenomena kenakalan anak dan remaja, pergaulan bebas, bunuh diri anak, perceraian, narkoba, kriminalitas dan problem keluarga lainnya. Bekerja dalam Islam bagi seorang wanita adalah boleh, hukumnya mubah. Namun dengan catatan tak lupa akan jati dirinya sebagai seorang Muslimah, yang mempunyai kewajiban di rumah, menjalankan fitrah sebagai pengatur rumah tangga suami dan pendidik generasi mulia. Sayangnya, betapa banyaknya dari kita yang tertipu akan hal ini sehingga lupa jati diri dan kewajiban sesungguhnya. Kehidupan sekular-kapitalis berhasil menina bobokan kaum hawa akan cita-cita tertingginya sebagai Muslimah sang bidadari dunia. Yang menjaga kemuliaan dan kehormatan dengan penuh ketaatan akan Rabb-Nya. Duhai wanita, kembalilah pada fitrah, di situ kemuliaanmu akan terjaga. Wallahu a’lam. [] OPINI ini adalah kiriman pembaca Islampos. Kirim OPINI Anda lewat imel ke [email protected], paling banyak dua 2 halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi dari OPINI di luar tanggung jawab redaksi Islampos.
fitrah seorang wanita muslimah